Visi
Mewujudkan Kabupaten Sumenep – Provinsi Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan, Kawasan Hijau (Hutbun) dan Ternak yang Tangguh dan Mandiri dengan criteria sebagai berikut :a. Tangguh :
- Penggunaan sumberdaya optimal
- Responsif terhadap perubahan permintaan dan mampu menerapkan teknologi tepat guna
- Mampu menghadapi cekaman gangguan iklim, harga, wabah dan penyakit
- Produktivitas usaha efisien, bekelanjutan dan ramah lingkungan
- Keberlangsungan usaha dinikmati oleh semua pelaku yang terlibat dalam jalinan agribisnis
- Mampu memberikan dukungan koeksistensi yang kondusif bagi pembangunan sektor lain
- Adaptable dengan perubahan lingkungan strategis yang mempengaruhinya
- Memiliki kredibilitas posisi tawar yang andal dan bersaing kompetitif
- Menganut iklim manajemen kebijakan yang berwibawa dan konsisten serta dilindungi kuat oleh undang-undang
- Tidak bergantung pada kekuatan dan kemampuan fihak lain, seperti dalam penyediaan sarana produksi pertanian tnaaman pangan, Perkebunan dan kehutanan serta bahan baku pakan sapi bakalan yang secara langsung dapat menyebabkan inefisiensi
- Dapat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak
- Memiliki kemampuan dalam menyediakan dan meningkatkan aksesibilitas peternak terhadap modal, baik melalui sumber pembiayaan lembaga keuangan ataupun kemitraan
- Memiliki kemampuan dalam mengakses dan menerapkan teknologi
- Memiliki kemampuan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya local secara optimal
MISI
- Meningkatkan populasi dan produksi pertanian tanaman pangana dan ternak guna menyediakan bahan pangan asal tanaman pangan dan ternak yang terjamin baik mutu, jumlah dan kontinuitasnya dengan harga yang terjangkau serta makin berperan dalam menyediakan kebutuhan nasional
- Mewujudkan sumberdaya manusia dan kelembagaan peternakan yang tangguh, mandiri dan professional
- Meningkatkan daya saing produk unggulan pertanian tanaman pangan, perkebunana dan kehutanan serta peternakan (sapi potong) Kabupaten Sumenep – Provinsi Jawa Timur
- Memanfaatkan potensi sumberdaya local secara optimal, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.